f Pena

Seorang teman pada saya mengatakan, per kosa kata...per budak pena.

Kamis, 07 Desember 2017

Apa Saja Bentuk Postingan Medsos KKP?

Isi tulisan ini didominasi oleh screenshoot postingan yang pernah saya posting ketika itu. Tujuannya agar pembaca lebih memahami, dibanding saya mendeskripsikan hal yang saya maksud ke dalam kalimat yang lebih panjang lebar saja.

Selama menjadi admin media sosial salah satu kementerian, ada beberapa media sosial yaitu Instagram, Facebook, dan terutama Twitter. Dimana setiap media sosial mempunyai gaya postingan tersendiri sesuai dengan fitur yang disediakan oleh masing-masing developer tersebut. Berikut detailnya:

Twitter (Twtr)

1. Kultwit adalah twit bersambung yang mengangkat satu pembahasan tertentu. Biasanya sumber kultwit dari pemberitaan dan livetwit pada konpers atau event tertentu.

2. Livetwit. Tweet yang dibuat saat acara kegiatan atau event sedang

Kamis, 19 Januari 2017

APA SIH BERMEDIA SOSIAL SEHAT ITU??

Apa sih bermedia sosial sehat itu?

Adalah, melakukan interaksi secara positif melaui akun media sosial tertentu. Yaitu turut serta menyebar informasi yang bersifat membangun dengan pemilihan kata yang memperhatikan etika. Juga sangat tegas membedakan mana yang fakta dan opini bahkan turut serta menyaring fitnah.

Dalam bermedia sosial atau melakukan postingan, perhatikan hal-hal seperti penggunaan ejaan yang benar, pemilihan kata yang efektif, informatif, serta upayakan selalu menggunakan bahasa persatuan kita sendiri. Gunakan bahasa Indonesia kita atau bahasa daerah untuk lebih mempererat sikap nasionalisme.

Selain itu, di antara semuanya, yang paling penting adalah kita harus memperhatikan kebenaran informasi yang kita share. Tidak bisa dibayangkan kecepatan penyebaran informasi sekarang ini. Pemilik akun hanya tinggal memencet tombol pintas seperti “share”, “retweet”, atau “reblog”, maka sebuah informasi seketika itu pula tersebar.
Berbagai tombol pintas untuk menyebarkan informasi tersebut juga didukung kemudahan akses internet dan tidak ribetnya persyaratan membuat akun di media sosial. Kecepatan penyebaran informasi menjadi secepat kilat…WAHHH

Saya jadi teringat dengan salah satu petinggi saya di Kaltim Post dulu. Beliau mengatakan bahwa sudah saatnya “salah” atas ramalan seseorang beberapa tahun lalu bahwa media cetak harian akan mati seiring perkembangan era media digital.

Menurut Bos saya itu, justru suatu saat nanti akan ada masa di kala kepercayaan publik pada pemberitaan di medsos merosot. Di masa-masa itu, media cetak yang mampu mempertahankan eksistensi, mampu konsisten dengan keakuratan dan keterkinian kontennya akan menjadi yang ter-primadona!

Apakah masa itu telah datang??
Mari kita duduk manis sambil makan popcorn, jangan lupa kacamata 4D-nya :)


*)Ditulis: 20 Feb 2016, di sela lelah hadapi (sorry to say..) *haters* medsos. 

Selasa, 15 September 2015

Rumus Matematika untuk Kebahagiaan

"True Happinest Consist in Desiring Little"

Filsuf dan penulis telah menumpahkan tinta yang tak terhitung jumlahnya untuk mencoba menjelaskan asal-usul kebahagiaan. Apa itu kebahagiaan? Bagaimana kita mencapainya? Apakah kita benar-benar tahu kita sedang bahagia? Ini adalah pertanyaan rumit. Namun saat ini para peneliti dari University College London, merumuskan sebuah Rumus atau Persamaan Matematika mengenai kebahagiaan:



Happiness = baseline average mood + what you can settle for (CR) + what you'll get on average if you gamble (EV) + the difference between that and what you actually get (RPE). The recurring ∑-function weights each factor in turn by its recent history

Paham?

Ya, Anda sedang melihat persamaan matematika untuk memprediksi kebahagiaan. Tapi sebelum Anda membatalkan perjalanan Anda ke tempat-tempat yang anda pikir akan membuat anda bahagia, anda harus tahu bahwa

Kamis, 06 Agustus 2015

Am-Nesia: Jilid 2

Nesia, adalah nama salah satu murid saya di kelas English for kids level sekian beberapa tahun yang lalu. Dia begitu berkesan di ingatan, seorang siswi dengan tubuh kurus dan kecil namun lincahnya bukan main. Di antara semua temannya, dia lah yang saya rasa paling jauh melangkah kan kakinya di dalam ruang kelas pada setiap pertemuan. Ini saking hiperaktifnya Si Nesia ini. Dan setelah lama mengenal dia, saya akhirnya tahu ternyata dia memang seorang atlet sepatu roda yang tangguh level bahkan internasional.

Lalu saya mulai mengaitkannya sebagai hal "sebab-akibat". Ia lincah karena ia memang seorang atlet sepatu roda.

Tapi dari semua itu, yang bikin saya berkesan adalah ia sering sekali secara tiba-tiba mencium