Kata
baku adalah kata-kata standar yang benar pengejaannya menurut kaidah bahasa
Indonesia.
Dalam
menulis penulisan resmi (surat-menyurat resmi, penulisan karya ilmiah,
penulisan berita, menulis laporan, dan lainnya) sering kali secara tidak sadar
kita menggunakan kata-kata yang salah karena tidak sesuai dengan ejaan bahasa
Indonesia.
Sebagai
contoh, pemakaian kata mencontek sering sekali kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Padahal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penulisan kata
mencontek yang benar adalah menyontek.
Sebab
kata dasar menyontek adalah sontek, bukan contek.
Berdasarkan
kaidah EYD (Ejaan yang Disempurnakan) 2009, kata dasar yang diawali dengan
huruf K, T, S, dan P akan melebur jika
bertemu dengan imbuhan “me-“.
bertemu dengan imbuhan “me-“.
Namun
jika kata tersebut diawali konsonan ganda maka tidak luruh. Misal: kata
“mentransfer” bukan “menransfer”. Kemudian untuk kata yang hanya terdiri dari 1
suku kata, maka awalan me- berubah menjadi menge-. Misal: cat –> mengecat,
tik–> mengetik.
Berikut
kaidah peleburan awalan “me-“ ketika bertemu dengan kata dengan awalan huruf
tertentu:
- tetap, jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh: me- + luluh → meluluh, me- + makan → memakan.
- me- → mem-, jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v. Contoh: me- + baca → membaca, me- + pukul → memukul*, me- + vonis → memvonis, me- + fasilitas + i → memfasilitasi.
- me- → men-, jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*. Contoh: me- + datang → mendatang, me- + tiup → meniup*.
- me- → meng-, jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh: me- + kikis → mengikis*, me- + gotong → menggotong, me- + hias → menghias.
- me- → menge-, jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: me- + bom → mengebom, me- + tik → mengetik, me- + klik → mengeklik.
- me- → meny-, jika huruf pertama adalah s*. Contoh: me- + sapu → menyapu*.
Huruf dengan tanda * memiliki
sifat-sifat khusus:
- Dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal. Contoh: me- + tipu → menipu, me- + sapu → menyapu, me- + kira → mengira.
- Tidak dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan. Contoh: me- + klarifikasi → mengklarifikasi.
- Tidak dilebur jika kata dasar merupakan kata asing yang belum diserap secara sempurna. Contoh: me- + konversi → mengkonversi.
Semoga bermanfaat :)
Disadur dari berbagai sumber
Terima Kasih.
BalasHapusTerima Kasih.
BalasHapusada yang unik loh untuk pengecualain kaidah KTSP yaitu kata "kaji".
BalasHapusmengkaji dan mengaji adalah kata dengan arti yang berbeda. jika mengikuti hukum ktsp seharusnya menjadi mengaji. tetapi bagaimana jika ada kalimat "mengkaji buku ilmiah" apakah jadi "mengaji buku ilmiah". karena mengkaji = mempelajari dan mengaji=membaca al-quran/
Wow terimakasih sangat membantu
BalasHapusWow terimakasih sangat membantu
BalasHapusmakasih
BalasHapusBagaimana dengan awalan huruf K, mengirim dan meng(K)ondisikan?
BalasHapussangat membantu, terima kasih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKalau kata mengetahui kok gak lebur
BalasHapusKata dasarnya Tahu T nya konsonan A nya vokal tapi kok gak lebur?? ?
BalasHapusBagaimana dengan shalat,apakah menshalatkan atau menyolatkan?
BalasHapus