Kunikmati senikmat-nikmatnya.
Rasa ini kian terdengar.
Malam yang memakai selimut rupanya tunawisma.
Bodoh jika iya.
Aku ingat, pernah menulis
“Tangkai jiwa telah patah, melarung laranya sejauh-jauhnya.
Jika besok kamu paham ini. Mungkin aku sudah tak di sini”
Batalkan janji kita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar